Energi terbarukan pada skala ekonomi makro
Hal ini diungkapkan dalam Manfaat Energi Terbarukan: Mengukur laporan Ekonomi, yang IRENA dirilis pada Majelis keenam di Abu Dhabi, UEA.Laporan ini menunjukkan perkiraan global pertama dari dampak ekonomi makro penyebaran energi terbarukan, Kerangka Kerja PBB Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) melaporkan.
UNFCCC mengatakan bahwa laporan tersebut menyoroti manfaat seharusnya 2.010 saham global ganda energi terbarukan pada tahun 2030.
Adnan Z. Amin, IRENA Direktur Jenderal mengatakan: "[COP21] Paris Perjanjian baru-baru ini mengirim sinyal yang kuat bagi negara-negara untuk bergerak dari negosiasi untuk bertindak dan cepat mengurangi diskarbonisasi sektor energi.
"Analisis ini memberikan bukti kuat bahwa mencapai transisi energi yang dibutuhkan tidak hanya akan mengurangi perubahan iklim, tetapi juga merangsang ekonomi, meningkatkan kesejahteraan manusia dan meningkatkan lapangan kerja di seluruh dunia."
Energi terbarukan memiliki manfaat yang signifikan
"Di luar menemukan bahwa GDP global di tahun 2030 akan meningkat hingga USD 1,3 triliun - lebih dari ekonomi gabungan dari Chile, Afrika Selatan dan Swiss pada hari ini - laporan juga menganalisis dampak spesifik negara.
"Jepang akan melihat dampak positif terbesar PDB (2,3%), tetapi Australia, Brazil, Jerman, Meksiko, Afrika Selatan dan Korea Selatan juga akan melihat pertumbuhan lebih dari 1 persen masing-masing," melaporkan UNFCCC.
Mereka menambahkan bahwa sasaran yang disarankan ini bisa berdampak pada perdagangan dan akan berpotensi mengurangi separuh impor global batubara dan mengurangi impor minyak dan gas - manfaat importir besar seperti Jepang, India, Korea dan Uni Eropa.
Amin berkomentar: "Mengurangi perubahan iklim melalui penyebaran energi terbarukan dan mencapai target sosial-ekonomi lainnya tidak lagi merupakan salah satu atau persamaan.
"Terima kasih untuk kasus bisnis yang berkembang untuk energi terbarukan, investasi dalam satu adalah investasi di kedua. Itulah definisi skenario win-win. "
