Rancangan Sistem
Hal yang paling dominan ketika perancangan suatu aplikasi dilakukan adalah memodelkan kebutuhan pemakai.Ada banyak cara untuk memodelkan aplikasi sebagaimana banyak cara yang digunakan oleh seorang arsitek untuk membangun sebuah rumah. Pada dasarnya pemodelan tersebut merupakan kombinasi antara perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan (Whitten et al, 2005). Perancangan suatu aplikasi termasuk dalam kegiatan rekayasa perangkat lunak. Proses rekayasa perangkat lunak dimulai jauh sebelum coding dilakukan dan berlanjut sampai tercapainya sebuah aplikasi yang diinginkan (Pohan, 1997). Pada dasarnya Rekayasa Perangkat Lunak dilakukan untuk merancang suatu aplikasi atau software dengan mengurutkan transformasi masalah menjadi solusi perangkat lunak yang dapat bekerja dengan baik.
Hal yang paling dominan ketika perancangan suatu aplikasi dilakukan adalah memodelkan kebutuhan pemakai.
Prinsip Dasar Rancangan Sistem
Proses perancangan perangkat lunak merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengan perangkat lunak, yang bertujuan untuk dihasilkannya suatu produk perangkat lunak. Walaupun ada banyak proses dalam perancangan suatu perangkat lunak, ada kegiatan-kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perancangan perangkat lunak (Sommerville,2003), antara lain:
Proses perancangan perangkat lunak merupakan serangkaian kegiatan dan hasil yang berhubungan dengan perangkat lunak, yang bertujuan untuk dihasilkannya suatu produk perangkat lunak. Walaupun ada banyak proses dalam perancangan suatu perangkat lunak, ada kegiatan-kegiatan mendasar yang umum bagi semua proses perancangan perangkat lunak (Sommerville,2003), antara lain:
1. Penspesifikasian Perangkat Lunak
Fungsionalitas Perangkat Lunak dan batasan operasinya harus didefenisikan.
2. Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak
Perangkat Lunak yang memenuhi persyaratan harus dibuat.
3. Validasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak tersebut harus divalidasi untuk menjamin bahwa perangkat lunak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan.
4. Pengevolusian Perangkat Lunak
Perangkat Lunak harus dapat berkembang untuk menghadapi kebutuhan yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Perangkat Lunak harus dapat berkembang untuk menghadapi kebutuhan yang dapat berubah sewaktu-waktu.
Dalam menciptakan sebuah aplikasi, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna perolehan hasil yang maksimal (Whitten et al, 2005), antara lain sebagai berikut :
a. Produktivitas
Saat ini hampir segala bidang memerlukan aplikasi yang dapat digunakan sesuai dengan keperluan dalam bidangnya. Hal ini menyebabkan permintaan terhadap pengadaan aplikasi lebih banyak. Dan tuntutan terhadap kualitas aplikasi yang lebih bagus dan handal. Tentunya hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas, kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengembangkan sendiri, bahasa pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik, disiplin teknis pemakaian perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b. Reliabilitas
Reliabilitas suatu perangkat lunak tidak seperti faktor kualitas lain yang dapat diukur, diarahkan dan diestimasi dengan menggunakan data pengembangan historis. Reliabilitas perangkat lunak didefenisikan dalam bentuk statistik sebagai kemungkinan operasi program komputer bebas kegagalan didalam suatu lingkungan dalam kurun waktu tertentu.
c. Maintabilitas
Maintabilitas mencakup perawatan aplikasi, seperti :
- Koreksi jika ditemukan kesalahan pada program.
- Pengadaptasian jika lingkungan berubah.
- Modifikasi jika pengguna membutukan perubahan kebutuhan.
d. Integritas
Integritas adalah mengukur kemampuan sistem suatu aplikasi untuk menahan serangan terhadap sekuritasnya. Dalam hal ini kekuatan sistem akan diuji terhadap serangan dari tipe tertentu yang dapat terjadi suatu waktu.
e. Usabilitas
Usabilitas merupakan ukuran terhadap kualitas interaksi yang terjadi antara aplikasi dengan pengguna. Ukuran usabilitas dapat diketahui melalui tampilan fisik suatu aplikasi (user friendly), penggunaan waktu yang efisien dan lain sebagainya.
Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem yang akan dirancang dalam skripsi ini adalah sistem yang terotomasi, yang merupakan bagian dari sistem buatan manusia dan berinteraksi atau dikontrol oleh satu atau lebih komputer sebagai bagian dari sistem yang digunakan dalam masyarakat modern. Menurut Pohan (1997), sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu:
a. Perangkat keras, antara lain CPU, disk, terminal, printer dan perangkat keras pendukung lainnya. Sedangkan perangkat lunaknya antara lain sistem operasi, sistem database, program aplikasi dan lain sebagainya.
b. Personil, antara lain pengguna sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran, dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem.
c. Maintabilitas
Maintabilitas mencakup perawatan aplikasi, seperti :
- Koreksi jika ditemukan kesalahan pada program.
- Pengadaptasian jika lingkungan berubah.
- Modifikasi jika pengguna membutukan perubahan kebutuhan.
d. Integritas
Integritas adalah mengukur kemampuan sistem suatu aplikasi untuk menahan serangan terhadap sekuritasnya. Dalam hal ini kekuatan sistem akan diuji terhadap serangan dari tipe tertentu yang dapat terjadi suatu waktu.
e. Usabilitas
Usabilitas merupakan ukuran terhadap kualitas interaksi yang terjadi antara aplikasi dengan pengguna. Ukuran usabilitas dapat diketahui melalui tampilan fisik suatu aplikasi (user friendly), penggunaan waktu yang efisien dan lain sebagainya.
Klasifikasi Sistem
Pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem yaitu:
a. Sistem alami, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem reproduksi dan lain sebagainya.
b. Sistem buatan manusia, seperti sistem hukum, sistem perpustakaan, sistem transportasi dan lain sebagainya.
Sistem alami terbagi menjadi dua yaitu:
a. Sistem fisik, seperti sistem molekul, luar angkasa.
b. Sistem kehidupan, seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.
Sedangkan sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi tertentu seperti:
a. Sistem sosial (hukum, doktrin, seragam).
b. Sistem organisasi (perpustakaan).
d. Sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal).
e. Sistem produksi (pabrik).
f. Sistem keuangan (akuntasi, inventori, buku besar).
Pengertian Diagram Konteks, Data Flow Diagram, Flowchart, ERD
Flowchart atau diagram alir merupakan sebuah diagram dengan simbol-simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang menampilkan langkah-langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta urutannya dengan menghubungkan masing masing langkah tersebut menggunakan tanda panah. Diagram ini bisa memberi solusi selangkah demi selangkah untuk penyelesaian masalah yang ada di dalam proses atau algoritma tersebut.
Data Flow Diagram (DFD)adalah alat pembuatan model yang memungkinkan professional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem.
DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat program.
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Diagram Hubungan Entitas atau entity relation diagrammerupakan model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Diagram hubungan entitas ditemukan oleh Peter Chen dalam buku Entity Relational Model-Toward a Unified of Data. Chen mencoba merumuskan dasar-dasar model dan setelah itu dikembangkan dan dimodifikai oleh Chen dan banyak pakar lainnya. Pada saat itu diagram hubungan entitas dibuat sebagai bagian dari perangkat lunak yang juga merupakan modifikasi khusus, karena tidak ada bentuk tunggal dan standar dari diagram hubungan entitas